Berita KPU Daerah

KPU Sumbar-UNP Gelar ToT Fasilitator Sosialisasi Pemilu 2019

Padang, kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumbar bekerjasama dengan Hima Prodi PPKn Jurusan  Ilmu Sosial Politik Univeristas Negeri Padang (UNP) menggelar Training of Trainer (ToT) untuk Fasilitator Sosialisasi Pemilu 2019 di Gedung Dekanat UNP, Kamis (6/12/2018).Hadir Anggota KPU Sumbar Gebril Daulai, selaku trainer yang menjabarkan berbagai konsep kepemiluan, mulai dari aturan yang mendasari hingga pengetahuan teknis kepemiluan. Pria kelahiran Kota Nopan Rao, 5 April 1982 juga menjelaskan tahapan apa saja yang dilakukan penyelenggara dalam mempersiapkan Pemilu 2019. “Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh penyelenggara,” kata Gebril.Menurut Gebril, tantangan menjadi seorang fasilitator sosialisasi pemilu adalah meyakinkan masyarakat, khususnya pemilih pemula yang saat ini banyak disebut generasi milenial agar mau berpartisipasi aktif dalam pemilu. Apalagi para calon guru guru ini tentu punya akses yang luas kepada pemilih pemula di sekolah-sekolah. “Pemilih pemula sangat penting di edukasi, jangan sampai disaat pertama mereka memilih malah memiliki kesan yang negatif terhadap pemilu,” tambah Gebril.Gebril juga berpesan kepada peserta ToT untuk aktif mengingatkan masyarakat aktif memastikan dirinya telah terdata dalam DPT. Selain itu menjadi pelopor bagi masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial khususnya pesan menyikapi kampanye didunia maya. “Jangan sekedar share, tapi biasakan teliti membaca dan mengetahui apakah akun medsos itu adalah resmi peserta pemilu atau bukan,” pungkas Gebril.Sebelumnya Ketua Jurusan Ilmu Sosial Politik Fatmariza berharap kedepan UNP tidak hanya mencetak calon guru, tapi juga lulusannya mampu menjadi fasilitator politik khususnya kepemiluan. “Karena pada dasarnya mahasiswa FIS UNP juga sudah dibekali pengetahuan ilmu politik sewaktu kuliah,” tutup dia. (tekhupmas kpu sumbar/ed diR)

Sosialisasi Maraton ala KPU Tomohon

Tomohon, kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), menggelar road show ke sejumlah tempat untuk menyosialisasikan Pemilu 2019. Mulai dari sekolah, kampus, komunitas dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah beberapakelompok di masyarakat yang disasar dalam kegiatan sosialisasi tersebut.Menurut Komisioner KPU Kota Tomohon Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM, Stenly Kowaas, pihaknya sengaja menggelar sosialisasi secara maraton untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada masyarakat tentang tahapan Pemilu 2019. “Yang paling banyak ditanyakan adalah soal data pemilih,” tutur Kowaas kepada ratusan mahasiswa Universitas Kristen Tomohon (UKIT) Kamis (6/12/2018).Data pemilih memang menjadi isu sentral di Tomohon. Hal ini tidak lepas dari banyaknya warga pendatang di Tomohon baik untuk keperluan sekolah maupun kuliah. “Sebagai Kota Pendidikan, Tomohon memang banyak didatangi penduduk dari luar. Nah, tugas kami untuk mengedukasi mereka terkait syarat dan hak pemilih, serta teknis dalam pemungutan suara nanti,” jelas Kowaas.Pada kegiatan sosialisasi dengan komunitas penggiat demokrasi di Café OFG, lahir sejumlah usulan dan kritik konstruktif demi kelancaran dan kesuksesan Pemilu 2019. Salah satunya disampaikan aktivis Donald Kuhon yang meminta agar dilakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada seluruh KPPS untuk menghindari ketidakpahaman saat pemungutan dan rekapitulasi di TPS.Hal lain disampaikan Ketua LPM Kota Tomohon Rojer Rumende yang menyampaikan komitmen mewakili masyarakat untuk bersama menghadirkan pemilu damai dan demokratis. “Secara sukarela kami akan jadi tenaga marketing KPU dalam menyosialisasikan Pemilu 2019. Di setiap acara suka dan duka, pengurus LPM yang rata-rata adalah tokoh masyarakat di setiap kelurahan, akan menyampaikan ajakan untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut,” tutup dia. (kpu kota tomohon/ed diR)

TKP Unair Kunjungi Bhumjaithai Party Thailand

Bangkok, kpu.go.id - Di kesempatan lainnya, mahasiswa serta dosen Tata Kelola Pemilu (TKP) Universitas Airlangga (Unair) juga difasilitasi untuk berkunjung ke Kantor Pusat Bhumjaithai Party Thailand. Di kantor salah satu partai politik di Thailand ini, delegasi dari Indonesia diterima oleh Juru Bicara Bhumjaithai Party Thailand, Kolonel (Purn) Settapong Malisuwan.Settapong kemudian menjelaskan bahwa partai didirikan pada 2008 dan berhasil memperoleh 34 kursi parlemen pada pemilu terakhir. Dia juga mengaku bangga dengan kesediaan delegasi Indonesia berkunjung ke kantor milik partainya tersebut dan berharap ada tukar ide tentang kepemiluan di dua negara.Pada kesempatan tersebut, delegasi dari TKP Unair diajak untuk melihat isi dari kantor partai. Suasana di kantor ini tidak seperti partai biasanya, lebih pada suasana kantor pemerintahan, dimana banyak orang sibuk dengan pekerjaan. Partai ini juga memanfaatkan kantornya untuk memproduksi kampanye yang kemudian diunggah di media sosial seperti Facebook, Youtube dan sejumlah medsos lainnya. "Di kantor ini pula, think thank kami bekerja, karena kami tidak mengontrak konsultan dari luar partai, dan kami merekrut anggota untuk mengelola data, merumuskan program, dan melaksanakan kampanye,” tegas Settapong.Sementara itu Kepala Departemen Ilmu Politik FISIP Unair Kris Nugroho, melihat jika Bhumjaithai Party mengelola ruang kerjanya dengan cukup efektif, karena mampu memanfaatkan kantornya dengan banyak kegiatan. (sub/ed diR)

Dosen dan Mahasiswa TKP Unair Kunjungi ECT Thailand

Bangkok, kpu.go.id - Mahasiswa Tata Kelola Pemilu (TKP) bersama sejumlah dosen dari Departemen Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) berkesempatan mengunjungi The Election Commission of Thailand (ECT) di Kota Bangkok Rabu (5/12/2018).Kunjungan selama tiga hari di KPU-nya Thailand ini diisi dengan sejumlah kegiatan mulai dari diskusi, pengenalan tatacara pemilu di Negeri Gajah Putih (pada 6 Desember), serta sebaliknya presentasi mengenai kepemiluan di Indonesia (pada 7 Desember). Di sela itu rombongan yang terdiri dari 12 mahasiswa dan 4 dosen ini juga berkesempatan untuk mengunjungi National Institute of Development Administration (NIDA) serta Democratic Education Center (DEC), yang berada di Kompleks Gedung Pemerintah Thailand.Khusus untuk DEC, tempat semacam Rumah Pintar Pemilu (RPP) di Indonesia ini juga memiiki fasilitas audio dan visual yang cukup modern. Di sana juga diperkenalkan sejumlah fasilitas lain mulai dari tempat ruang pertemuan, diorama yang berisi pengetahuan dasar tentang demokrasi, logo partai politik di Thailand, mini theater 3D untuk melihat perjalanan demokrasi di Thailand, ruang simulasi pemungutan suara, hingga mini parlemen.Pada sesi pemaparan pemilu di Thailand, Direktur DEC menjelaskan bahwa pemilu di negara yang menganut Monarki Konstitusional ini akan berlangsung pada Februari 2019. Meski untuk tanggal pelaksanaan dia mengaku belum dipastikan oleh pemerintah. Dalam pemilu di Thailand, pendaftaraan pemilih akan dilaksanakan mulai tanggal pemilu diumumkan dan akan diselesaikan pada 25 hari sebelum pemilu digelar.Sementara itu pada sesi presentasi delegasi Indonesia, Koordinator Delegasi Kunjungan Kris Nugroho menyampaikan persiapan Pemilu 2019. Pemilu di Indonesia diselenggarakan secara periodik lima tahun sekali yang melibatkan petugas dalam jumlah besar. Mendengar penjelasan itu, pihak ECT tercengang, mengingat regulasi di Indonesia meminta penghitungan suara di TPS harus diselesaikan dihari yang sama.Dipenghunjung acara ECT menyampaikan terimakasih atas kunjungan yang dilakukan oleh delegasi dari Unair, dan berharap akan terjalin kerjasama yang baik di masa depan. (sub/ed diR)

Manfaatkan Turnamen Voli untuk Sosialisasikan Pemilu

Masamba, kpu.go.id - Tidak ada kata lelah, begitulah kata yang dapat menggambarkan upaya dilakukan oleh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) disetiap daerah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Disetiap kesempatan, tempat, acara, kegiatan sosialisasi terus gencar dilakukan.Seperti yang dilakukan KPU Kabupaten Luwu Utara (Lutra), memanfaatkan Turnamen Bola Voli Bakka Cup III, jajaran penyelenggara tidak lupa menyisipkan diri memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kepemiluan. Turnamen Voli Bakka Cup III ini sendiri diselenggarakan oleh Pemuda Bakka, bertempat di Desa Bakka Kecamatan Sabbang, Rabu (5/12/2018).Ketua KPU Luwu Utara Syamsul Bachri yang hadir pada kegiatan tersebut mengajak warga untuk lebih peka terhadap informasi kepemiluan yang ada disekitarnya. Setelah cukup mengetahui dan memahami tentang kepemiluan masyarakat selanjutnya dapat menyampaikan kembali kepada lingkungan sekitarnya. “Agar mereka dapat menjadi agen pemilu dilingkungan keluarga,” kata Syamsul.Syamsul juga menekankan pentingnya cerdas sebagai pemilih dan menggunakan hak pilihnya nanti di 17 April 2019. Sebab masa depan bangsa lima tahun kedepan ditentukan oleh pemimpin yang terpilih dari surat suara. “Jadi sebelum memilih lihat apa visi-misinya serta program para calon apakah sudah sesuai dengan kebutuhan kita sebagi warga," tutur Syamsul.Syamsul dalam kesempatan itu juga menginformasikan kepada masyarakat bahwa akan ada lima surat suara yang digunakan pada Pemilu 2019. Lima surat suara itu memiliki warna yang berbeda seperti untuk surat suara DPR berwarna kuning, DPD berwarna merah, DPRD provinsi berwarna biru, DPRD kabupaten/kota berwarna hijau dan presiden-wakil presiden berwarna abu-abu.Khusus di Lutra, Syamsul menyampaikan bahwa dari 16 partai politik peserta pemilu ada 3 partai politik yang tidak mengajukan calon yakni Partai Garuda, Partai Berkarya serta PKPI. Sementara jumlah calon anggota DPRD Luwu Utara yang telah ditetapkan sebanyak 377 orang, berasal dari 13 partai politik dan tersebar di 4 daerah pemilihan (dapil) “Memperebutkan 35 kursi,” tambah Syamsul.Turnamen Voli Bakka Cup III sendiri ramai dan dihadiri banyak masyarakat. Selain jajaran KPU Lutra, turut hadir Wakapolres Lutra Kompol Amir Majid, AnggotaBawaslu Lutra Ibrahim Umar, Kapolsek Sabbang, Camat, serta tokoh masyarakat, pemuda, agama. (ramadhan iqbal/ed diR)

Evaluasi Tahapan untuk Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemilu

Padang, kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2019, 4-5 Desember 2018 di Pangeran Beach Hotel Padang. Total ada 221 peserta yang hadir pada kegiatan yang melibatkan komisioner dari 19 KPU kabupaten/kota di Sumbar, stakeholder terkait, partai politik, peserta pemilu calon perseorangan DPD, perwakilan organisasi masyarakat serta media.Dalam sambutannya Ketua KPU Sumbar, Amnasmen, menyampaikan harapannya agar rapat evaluasi menguatkan komitmen jajarannya untuk menghadirkan pemilu yang semakin baik. Dia juga berharap agar kapasitas jajarannya terus ditingkatkan, terutama dalam memahami regulasi kepemiluan. “Kemudian peserta juga diharapkan bisa mengevaluasi dan memberikan masukan terhadap tahapan pemilu yang telah berjalan,” kata Amnasmen.Sementara itu Anggota Bawaslu Sumbar, Vifner pada rapat evaluasi ini memberikan beberapa catatan penting di antaranya terkait aturan yang disebutnya multi tafsir serta proses verifikasi dokumen yang terlalu singkat. Selain itu dia juga mengingatkan terkait penggunaan Sistem Informasi Pencalonan (Silon) serta daftar pemilih agar tidak lagi bermasalah.Dari kalangan akademisi, Khairul Fahmi, menyoroti aturan penyelenggaraan pemilu, serta konsistensi penyelenggara dalam memutus sesuatu. Dia mencontohkan bagaimana penentuan rumah sakit (RS) untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan bakal calon peserta pemilu. “Kita berharap permasalahan tentang aturan kepemiluan ini kedepan bisa dikemas lebih adil dari awal untuk semua peserta pemilu,” kata Khairul.Dikesempatan selanjutnya Kabag Bin Ops Biro Bin Ops Polda Sumbar Faisal Anwar Faisal memberikan catatan evaluasi pengamanan tahapan Pemilu 2019 sejauh ini cukup kondusif. Pengamanan saat ini menurut dia dilakukan untuk kampanye capres (1 kali) serta kampanye pileg (43 kali). “Sementara untuk yang sifatnya blusukan masih terkendala karena banyak yang tidak dilaporkan.Untuk itu kami mengimbau agar setiap kegiatan kampanye bisa disampaikan kepada kepolisian,” tambah Faisal. (tekhupmas kpu sumbar/ed diR)

Populer

Belum ada data.