Tampak hadir dalam acara ini Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat, Ketua dan Komisioner KPU Kota Solok, Ketua Panwaslu Kota Solok, Ketua LKAAM Kota Solok, Ketua KAN, Niniak Mamak, Bundo Kanduang se-Kota Solok, PPK dan PPS, relawan demokrasi dan staf sekretariat KPU Kota Solok serta undangan lainnya.Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Ketua KPU Kota Solok, Budi Santosa. Dalam sambutannya, ia menghimbau niniak mamak, bundo kanduang, serta seluruh peserta yang hadir diharapkan dapat membantu menjadi perpanjangan-tangan bagi KPU menyosialisasikan kepada lapisan masyarakat dalam mendukung suksesnya Pemilu 2014. Masyarakat Minangkabau memiliki filosofi bahwa “pemimpin itu hanyalah ditinggikan seran tiang dan didahulukan selangkah”. Artinya seorang pemimpin haruslah dekat dengan masyarakat yang ia pimpin, dan seorang pemimpin harus siap untuk dikritik jika ia berbuat salah. Dalam konsep seperti ini, Minangkabau tidak mengenal jenis pemimpin yang bersifat diktator dan ototaliter. Selain itu konsep budaya Minangkabau yang terdiri dari republik-republik mini, dimana nagari-nagari sebagai sebuah wilayah otonom, memiliki kepala-kepala kaum yang merdeka. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta dipandang sejajar di tengah-tengah masyarakat. Apalagi Minangkabau telah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah di berbagai bidang baik politik, ekonomi, budaya, dan keagamaan seperti Tan Malaka, Mohammad Hatta, Yusof Ishak, Tuanku Abdul Rahman, Sutan Sjahrir, Agus Salim, Hamka, Mohammad Natsir, Mohammad Yamin, Abdul Halim, dan lain-lain. Pemilu 2014 diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat, Amnasmen sebagai narasumber dalam acara sosialisasi ini, memberikan informasi dan pengetahuan kepada seluruh peserta tentang pentingnya pemilu sebagai wadah untuk menciptakan demokrasi, salah satunya dengan memilih calon pemimpin. Lebihlanjut, Amnasmen mengatakan bahwa Pemilu merupakan bagian implementasi dari demokratisasi di Indonesia. KPU Kota Solok dalam kesempatan ini menggandeng para tokoh dan pemuka adat serta bundo kanduang untuk ikut serta menyosialiasikan pentingnya partisipasi dalam Pemilu 2014, karena para tokoh dan pemuka adat serta bundo kanduang dapat menjadi panutan bagi masyarakat. “Dengan adanya bantuan dan partisipasi dari para tokoh dan pemuka adat serta bundo kanduang kami optimis bahwa partisipasi pemilih khususnya Kota Solok dapat meningkat dari 70 % menjadi 80 %, sehingga Pemilu Jujur, Adil dan Berkualitas dapat terwujud”, ujarnya.Amnasmen juga menegaskan “Anti Money Politic” pada Pemilu 2014 mendatang. “Money Politic atau Politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pemberian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H Pemilu. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain: beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.Adanya politik uang yang dilakukan oknum-oknum politikus maupun tim suksesnya selama ini telah merusak demokrasi di Tanah Air. Politik uang ini telah memengaruhi setiap proses pemilihan mulai dari pemilihan kades, bupati, gubernur maupun pemilu legislatif. Kalangan masyarakat kita sudah terkontaminasi dan cenderung menjadi pemilih irasional,” kata Ketua KPU Sumbar. “Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi demokrasi maka tokoh masyarakat kita semua diharapkan untuk menyukseskan Pemilu 2014 nanti dengan cara: 1. Turut menciptakan suasana aman, 2. Turut mendorong masyarakat untuk dating ke TPS, 3. Mencegah pemilih golput dan 4. Mengawasi dan mencegah adanya unsure money politic di masyarakat Kota Solok,” ujar Ketua LKAAM Kota Solok, H. Rusli Khatib Sulaiman. (Budi-Khori/Solok)