Berita Terkini

Pleno Maraton Hari Keempat, Sahkan Rekap di Enam Provinsi

Jakarta, kpu.go.id – Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Nasional Pemilu 2019 untuk Dalam Negeri di hari keempat Senin (13/5/2019) digelar secara maraton. Digelar dalam satu panel, rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB berlangsung secara berkelanjutan dan baru berakhir pada Selasa (14/5/2019) dini hari pukul 00.30 WIB. Hadir dalam kegiatan rapat ini perwakilan dari peserta pemilu Tim Kampanye Nasional (TKN) 01, Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02, perwakilan partai politik, Kemendagri, Kemenkominfo, TNI/Polri, saksi DPD, masyarakat sipil pemerhati pemilu. Total dalam satu hari tersebut, 6 KPU provinsi berhasil menyampaikan hasil rekapitulasi didaerahnya masing-masing. Adapun provinsi pertama yang menyampaikan dan disahkan hasil rekapitulasi suaranya adalah Sulawesi Barat (Sulbar). Di provinsi dengan semboyan “Mellete Diatonganan” pasangan presiden dan wakil presiden 01 mendapatkan suara 475.312 dan pasangan 02 mendapatkan suara 263.620. Untuk pemilihan legislatif (pileg) DPR RI di Sulbar, perolehan suara tiap partai politik antara lain PKB: 43.449 suara, Gerindra: 96.845 suara, PDIP: 214.365 suara, Partai Golkar: 52.186 suara, Nasdem: 93.943 suara, Garuda: 6.463 suara, Partai Berkarya: 10.092 suara, PKS: 10.219 suara, Perindo: 10.601 suara, PPP: 11.849 suara, PSI: 4.055 suara, PAN: 28.872 suara, Hanura: 26.208 suara, Demokrat: 83.499 suara, PBB: 4.510 suara serta PKPI: 1.541 suara. Penyampaian hasil rekap suara berikutnya untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di provinsi ini pasangan presiden dan wakil presiden 01 memperoleh suara 1.655.174 dan pasangan 02 memperoleh suara 742.481. Untuk pileg DPR RI di DIY, perolehan suaranya sebagai berikut, PKB: 264.698 suara, Gerindra: 191.346 suara, PDIP: 654.088 suara, Partai Golkar: 152.903 suara, Partai Nasdem: 166.680 suara, Partai Garuda: 8.675 suara, Partai Berkarya: 60.611 suara, PKS: 229.815 suara, Partai Perindo: 27.364 suara, PPP: 62.357 suara, PSI: 45.347 suara, PAN: 237.731 suara, Hanura: 6.987 suara, Demokrat: 62.708 suara, PBB: 9.378 suara dan PKPI: 3.667 suara. Berikut hasil pilpres dan pileg untuk empat provinsi lainnya: Maluku Utara (Malut):  Pasangan 01 sebanyak 310.548 suara, Pasangan 02 sebanyak 344.823 suara. PKB: 57.339 suara, Gerindra: 33.333 suara, PDIP: 111.296 suara, Partai Golkar: 93.484 suara, Partai Nasdem: 62.549 suara, Partai Garuda: 24.080 suara, Partai Berkarya: 21.877 suara, PKS: 57.293 suara, Partai Perindo: 37.781 suara, PPP: 15.861 suara, PSI: 8.425 suara, PAN: 16.200 suara, Hanura: 28.025 suara, Demokrat: 43.180 suara, PBB: 8.505 suara dan PKPI: 3.527 suara. Kalimantan Timur (Kaltim): Pasangan 01 sebanyak 1.094.845 suara, Pasangan 02 sebanyak 870.443 suara. PKB: 78.000 suara, Gerindra: 194.259 suara, PDIP: 333.404 suara, Partai Golkar: 350.829 suara, Partai Nasdem: 137.593 suara, Partai Garuda: 4.852 suara, Partai Berkarya: 41.907 suara, PKS: 159.557 suara, Partai Perindo: 67.635 suara, PPP: 98.401 suara, PSI: 24.247 suara, PAN: 95.401 suara, Hanura: 28.034 suara, Demokrat: 112.987 suara, PBB: 12.558 suara dan PKPI: 2.883 suara. Lampung: Pasangan 01 sebanyak 2.853.585 suara, Pasangan 02 sebanyak 1.955.689 suara. Dapil Lampung I PKB: 168.139 suara, Gerindra: 219.215 suara, PDIP: 471.339 suara, Partai Golkar: 227.737 suara, Partai Nasdem: 132.304 suara, Partai Garuda: 15.912 suara, Partai Berkarya: 45.233 suara, PKS: 190.339 suara, Partai Perindo: 60.953 suara, PPP: 67.605suara, PSI: 22.167 suara, PAN: 225.117 suara, Hanura: 12.629 suara, Demokrat: 241.453 suara, PBB: 7.602 suara dan PKPI: 4.412 suara. Dapil Lampung II PKB: 264.948 suara, Gerindra: 269.623 suara, PDIP: 416.077 suara, Partai Golkar: 281.277 suara, Partai Nasdem: 233.419 suara, Partai Garuda: 11.869 suara, Partai Berkarya: 50.066 suara, PKS: 150.528 suara, Partai Perindo: 72.310 suara, PPP: 44.503suara, PSI: 36.724 suara, PAN: 111.671 suara, Hanura: 28.008 suara, Demokrat: 250.333 suara, PBB: 7.920 suara dan PKPI: 4.287 suara. Sulawesi Utara (Sulut): Pasangan 01 sebanyak 1.220.524 suara, Pasangan 02 sebanyak 359.685 suara. PKB: 17.530 suara, Gerindra: 61.811 suara, PDIP: 564.703 suara, Partai Golkar: 236.697 suara, Partai Nasdem: 248.666 suara, Partai Garuda: 10.005 suara, Partai Berkarya: 20.221 suara, PKS: 17.453 suara, Partai Perindo: 51.437 suara, PPP: 27.990 suara, PSI: 26.953 suara, PAN: 80.732 suara, Hanura: 37.630 suara, Demokrat: 69.943 suara, PBB: 3.736 suara dan PKPI: 3.862 suara. (hupmas kpu ri dianR/foto: dosen-ieam/ed diR)

Dilantik di Tengah Proses Rekapitulasi, Arief: Harus Siap Bertanggung Jawab

Jakarta, kpu.go.id - Di tengah kesibukan proses Rekapitulasi Suara Nasional Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali melantik lima Anggota KPU Kota Padang periode 2019-2024, di Ruang Sidang Lantai 1, Jakarta, Senin (13/5/2019). Menurut Ketua KPU RI Arief Budiman, meski proses Rekapitulasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat telah usai, Anggota KPU Kota Padang yang dilantik tetap harus siap bertanggung jawab atas data yang sudah disampaikan apabila dikemudian hari muncul gugatan. "KPU itu institusi siapa pun orangnya yang ada di situ maka dia memegang tanggung jawab untuk menjalankan peran, fungsi dan roda institusi itu. Anda sekarang di situ sudah tidak boleh menyalahkan loh itu kan kerja yang dulu," ucap Arief. Selain itu, Arief juga mengingatkan untuk dapat bekerja dengan memegang prinsip transparan, integritas, soliditas dan profesional. “Modal solid, modal transparan tapi enggak ngerti pemilu nah itu enggak bisa. Profesional itu penting, kalau ada orang tanya kemudian anda tidak bisa jawab itu berarti anda tidak profesional. Mohon prinsip ini dijaga dengan baik,” pungkas Arief. Perlu diketahui, lima anggota yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan KPU Nomor : 952/PP.06-Kpt/05/KPU/V/2019. (hupmas kpu ri bil/foto: dosen/ed diR) 

Pleno Sahkan Rekap Suara Kaltara, Kalteng dan Gorontalo

Jakarta, kpu.go.id – Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Nasional Dalam Negeri kembali mengesahkan hasil penghitungan suara untuk Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Gorontalo. Total hingga hari kedua rekap dalam negeri, ada 5 provinsi yang disahkan hasil penghitungan suaranya, yakni Bengkulu dan Kalimantan Selatan. Rapat yang digelar Sabtu (11/5/2019) Ketua dan Anggota KPU RI, peserta pemilu perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02, serta perwakilan partai politik, Bawaslu, Kemendagri, Kemenkominfo dan masyarakat sipil pegiat pemilu. Sama seperti rapat pleno sebelumnya, KPU dan Bawaslu dari tiga provinsi hadir dan menyampaikan langsung hasil atau temuan dari proses rekap di provinsi masing-masing. Khusus KPU, mereka menjelaskan jumlah suara untuk masing-masing peserta pemilu legislatif dan eksekutif, jumlah pemilih serta jumlah suara sah dan tidak sah. Usai pemaparan, KPU maupun Bawaslu provinsi juga menjawab sejumlah pertanyaan yang disampaikan peserta pemilu. Adapun hasil rekapitulasi dari ketiga provinsi antara lain: Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara); Pilpres Pasangan 01: 248.239, Pasangan 02: 106.162. Pileg; PKB: 25.700, Gerindra: 17.480, PDIP: 73.880, Golkar: 24.794, NasDem: 62.971, Garuda: 1.209, Berkarya: 4.851, PKS: 21.718, Perindo: 7.725, PPP: 11.790, PSI: 4.437, PAN: 21.391, Hanura: 9.317, Demokrat: 37.616, PBB: 2.239, PKPI: 1.008. Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng);  Pilpres Pasangan 01 : 830.948, Pasangan 02 : 537.138. Pileg; PKB: 69.655, Gerindra: 101.452, PDIP: 354.331, Partai Golkar : 128.436, Nasdem: 166.602, Partai Garuda: 9.076, Partai Berkarya: 26.073, PKS: 37.110, Perindo: 46.078, PPP: 63.865, PSI: 11.941, PAN: 80.193, Hanura: 12.914, Demokrat: 87.504, PBB: 4.759, PKPI: 2.940. Provinsi Gorontalo; Pilpres Pasangan 01: 369.803, Pasangan 02: 345.129.   Pileg; PKB: 11.973, Partai Gerindra: 87.748, PDIP: 37.423, Partai Golkar: 194.660, Partai NasDem: 169.509, Partai Garuda: 2.390, Partai Berkarya: 13.786, PKS: 24.945, Partai Perindo: 6.116, PPP: 69.784, PSI: 3.491, PAN: 21.840, Partai Hanura: 7.041, Partai Demokrat: 35.212, PBB: 1.937, PKPI: 590. (hupmas kpu ri dianR/foto: ieam-didi/ed diR)

KPU RI Mulai Rekap Suara Pemilu Dalam Negeri

Jakarta, kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memulai proses Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional Hasil Pemilu Dalam Negeri, Jumat (10/5/2019). Rapat Pleno Terbuka dihadiri perwakilan peserta pemilu partai politik, Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02, saksi perseorangan (DPD), Bawaslu RI, Kemendagri, Kemenkominfo dan TNI/Polri, serta LSM Pegiat Pemilu. Ketua KPU RI Arief Budiman sebelum membuka kegiatan mengatakan bahwa untuk hari pertama teragendakan dua provinsi menyatakan siap menyampaikan hasil rekapitulasi suara pemilunya, antara lain Bali dan Bangka Belitung. Dari dua provinsi ini, KPU RI hanya membuka satu panel sidang, berbeda untuk sidang selanjutnya dimana KPU membuka kemungkinan membuka dua panel sidang apabila jumlah provinsi yang menyatakan kesiapannya lebih dari tiga. “Kalau ada empat kita buka dua panel. Dan kami juga akan selalu sampaikan, satu hari sebelum sidang siapa provinsi yang siap dihari berikutnya,” jelas Arief yang hadir didampingi Anggota KPU lainnya, Pramono Ubaid Tanthowi, Viryan, Ilham Saputra, Hasyim Asy’ari, Evi Novida Ginting, Wahyu Setiawan serta Sekjen Arif Rahman Hakim. Hingga berita ini dibuat, Ketua dan Anggota KPU Provinsi Bali sedang menyampaikan hasil rekapitulasi tingkat provinsi yang dimilikinya. Disaksikan oleh Bawaslu provinsi, disampaikan hasil rekapitulasi untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, untuk pasangan 01 sebanyak 2.351.057 suara dan pasangan 02 sebanyak 213.415 suara. Untuk pemilihan legislatif DPR, PKB memperoleh 49.695 suara, Gerindra 109.600 suara, PDIP 1.257.590 suara, Golkar 382.607 suara, Nasdem 102.966 suara, Garuda 8.825 suara, Berkarya 42.158 suara, PKS 39.024 suara, Perindo 36.467 suara, PPP 12.195 suara, PSI 55.399 suara, PAN 8.136 suara, Hanura 84.012 suara, Demokrat 118.830 suara, PBB 2.445 suara dan PKPI 3.417 suara. Rekapitulasi berlanjut dengan penghitungan secara nasional untuk provinsi Bangka Belitung. (hupmas kpu dianR/foto: dosen/ed diR)

Saat Anggota DPR Peru Tertarik Dalami Dana Kampanye Pemilu Indonesia

Jakarta, kpu.go.id – Aturan mengenai dana kampanye bagi peserta pemilu di Indonesia menarik perhatian Anggota DPR Peru, Gilmer Trujillo saat berkunjung ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kamis (9/5/2019). Ditemani Direktur Jenderal Asia dan Oseania, Embajador Elard Escala, Gilmer bertanya terkait aturan dana kampanye di Indonesia, besaran hingga siapa saja yang dapat menyumbang. “Siapa saja yang dapat menyumbang dan berapa besarannya?” tanya Gilmer yang berbicara menggunakan Bahasa Spanyol. Gilmer pun menjelaskan bahwa dirinya perlu mendapat masukan terkait dana kampanye ini mengingat dinegaranya saat ini tengah terjadi reformasi politik, salah satunya membereskan masalah dana sumbangan kampanye. “Apalagi ketua partai saya masuk penjara terkait sumbangan ini,” kata Gilmer. Oleh Anggota KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi, dijelaskan bahwa dana kampanye di Pemilu Indonesia telah diatur dalam UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 dan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 24 Tahun 2018. Adapun siapa yang berhak menyumbang dan besarannya, diatur bahwa untuk calon tidak terbatas namun bagi penyumbang perseorangan dibatasi maksimal Rp2,5 Miliar dan dari kelompok, perusahaan atau badan usaha non pemerintah Rp25 Miliar. Pramono juga mengatakan pentingnya pelaporan dana kampanye ini dilakukan oleh peserta pemilu di Indonesia karena ada sanksi pembatalan kepersertaan atau perolehan hasil pemilu apabila tidak melaporkannya kepada KPU. Diluar itu Gilmer terlebih dahulu banyak bertanya terkait kelembagaan KPU, proses rekrutmen komisioner dari tingkat pusat hingga daerah, proses pemutakhiran daftar pemilih, hingga proses Pemilu 2019. Yang lebih rinci, politisi dari Partai Fuerza Popular ini juga bertanya bagaimana proses pindah memilih di pemilu Indonesia atau ketika dirinya bertanya tentang lamanya masyarakat dapat mengetahui hasil resmi Pemilu April 2019 lalu. Dari penjelasan yang diberikan, Gilmer mengaku menemukan kesamaan proses pemilu antara Peru dan Indonesia, seperti pilpres yang berlangsung dua putaran apabila tidak ada pasangan calon yang mendapatkan 50+1 suara sah atau terkait proses pengawasan di TPS yang melibatkan masyarakat. “Hanya bedanya di Peru pengawas ini diminta untuk mengawasi tiap meja bilik suara. Satu bilik diawasi tiga orang yang mereka (tiga orang ini) didapat dari hasil pengundian. Mereka juga tidak dibayar,” jelas Gilmer. (hupmas kpu ri dianR/foto: dianR/ed diR)

Segera Periksakan Diri Saat Merasa Sakit

Bekasi, kpu.go.id – Rabu (8/5/2019) malam, Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pemilu Luar Negeri terus berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Namun ditengah kesibukan menghitung jumlah suara pemilih di luar negeri, Ketua KPU RI Arief Budiman nampak bergegas meninggalkan ruangan. Dihari yang mulai larut, rupanya pria asal Jawa Timur hendak beranjak menjenguk jajarannya yang jatuh sakit saat bertugas. Membawa perasaan cemas, pria 45 tahun pun menyegerakan langkah mendatangi RSUD Kota Bekasi, yang berada di Jalan Pramuka. Dari informasi yang dia peroleh, sedari siang Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni tengah dirawat setelah didiagnosa mengalami kenaikan tekanan darah (hipertensi). Nurul sendiri sejak beberapa hari terakhir tengah mengurus proses rekapitulasi suara ditingkat kota. Dirinya mengaku sejak beberapa hari ini merasakan sakit dibagian kepala. Rasa sakit yang semakin tidak tertahan ini membuat dirinya akhirnya berinisiatif datang ke RS untuk memeriksakan diri. “Ternyata tensinya 175/110. Disarankan untuk opname, ya sudah daripada ambruk,” jelas Nurul. Arief sendiri saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa tujuannya datang adalah untuk memastikan kondisi para petugas sakit saat bertugas tidak ada yang gangguan serius. “Makanya saya datang langsung ke lokasi mau memastikan dirawat dirumah sakit karena apa,” tutur Arief. Arief pun berpesan agar jajarannya yang saat ini bertugas menyelesaikan rekap segera memeriksakan dirinya ke RS apabila dirasa mengalami gangguan kesehatan. “Kalau dirasa tidak nyaman saat bekerja langsung kontrol. Jadi jangan dibiarkan, dipaksakan (nanti) malah sakitnya jadi parah,” tambah Arief. Pastikan Masih Kuorum Sementara itu dikesempatan berikutnya, Ketua KPU Arief Budiman melanjutkan perjalanan menuju RSUD Cibitung, Bekasi. Disana juga tengah dirawat Ketua KPU Kabupaten Bekasi Jajang Wahyudin yang sempat tidak sadarkan diri saat memimpin jalannya rekapitulasi pada Selasa (7/5) malam. Selain memberikan semangat kepada Jajang, Arief pada kesempatan itu juga meminta kepada yang bersangkutan untuk beristirahat terlebih dahulu, memulihkan kondisi untuk kemudian bisa bergabung pada kegiatan rekapitulasi yang masih berlangsung. Menurut dia dengan jumlah komisioner ditingkat kab/kota lima orang, ketidakhadiran satu di antaranya masih kuorum untuk menuntaskan tugas. “Tapi tentu kondisi 4 orang berbeda dengan 5 orang. Jadi semoga beliau cepat sembuh dan bisa bergabung dengan yang lain,” tutup Arief. (hupmas kpu dosen-didi/foto: dosen/ed diR)

Populer

Belum ada data.