
Peringati Bulan Ramadhan 1437H, KPU Banyumas Gelar Pengajian
Purwokerto, kpu.go.id–Dalam rangka memperingati bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah sekaligus meningkatkan iman para pegawai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas menggelar pengajian Ramadhan pada puasa di minggu kedua dan ketiga bulan Juni 2016. Dengan moderator Anggota KPU, Imam Arif Setiadi, pengajian ini dilaksanakan di Aula Kantor KPU Kabupaten Banyumas.
Dalam pengajian pertama, Jum’at (17/6), Ustad Amrullah Sucipto hadir sebagai pembicara. Imam masjid Agung Baitussalam Purwokerto ini menyampaikan materi dengan tema “Iman kepada Hari Kiamat”. Iman kepada hari akhir merupakan salah satu dari enam rukum iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Dengan meyakini adanya hari akhir atau hari pembalasan, kita hendaknya senantiasa berperilaku dalam kebaikan.
Ada tujuh golongan orang-orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah SWT di hari kiamat, yaitu (1) Pemimpin yang adil, (2) Remaja yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Ta’ala, (3) Seorang yang hatinya senantiasa terkait di masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta’ala, (5) Seorang yang diajak untuk berbuat yang tidak baik atau mendekati zinah, namun ia menolak karena takut kepada Allah, (6) Seorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, (7) Seorang yang mengingat Allah, berdzikir dalam keadaan sendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata.
Sementara itu, pada pengajian Jum’at (24/6), seluruh pegawai di KPU Kabupaten Banyumas mendapatkan siraman rohani dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas yaitu Ustad Ahmad Kahar Muzaki. Bertemakan “Obat Penyakit Hati”, disampaikan beberapa tanda rusaknya hati, yaitu (1) Berbuat dosa dengan harapan tobatnya diterima Allah SWT, (2) Mengetahui ilmu tapi tidak diamalkan, (3) Ketika beramal tapi hati tidak iklas, (4) Mencari rezeki yang tidak halal dan berlebihan, (5) Tidak ridho dengan apa yang diberikan Allah, (6) Mengubur orang mati tetapi tidak bisa mengambil pelajaran dari kematian tersebut.
“Membaca Al-Qur’an, bersyukur dan ridho dengan berapapun rezeki yang diberikan Allah serta bertobat merupakan obat penyakit hati secara umum,” jawab Ahmad dalam sesi tanya jawab.
Dalam pengajian ini diingatkan pula agar para pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja dan peraturan lain yang telah ditentukan serta membayar zakat, sehingga rezeki yang diterima akan mendapat keberkahan dari Allah SWT. (sari/diyan)
Dalam pengajian pertama, Jum’at (17/6), Ustad Amrullah Sucipto hadir sebagai pembicara. Imam masjid Agung Baitussalam Purwokerto ini menyampaikan materi dengan tema “Iman kepada Hari Kiamat”. Iman kepada hari akhir merupakan salah satu dari enam rukum iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Dengan meyakini adanya hari akhir atau hari pembalasan, kita hendaknya senantiasa berperilaku dalam kebaikan.
Ada tujuh golongan orang-orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah SWT di hari kiamat, yaitu (1) Pemimpin yang adil, (2) Remaja yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Ta’ala, (3) Seorang yang hatinya senantiasa terkait di masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta’ala, (5) Seorang yang diajak untuk berbuat yang tidak baik atau mendekati zinah, namun ia menolak karena takut kepada Allah, (6) Seorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, (7) Seorang yang mengingat Allah, berdzikir dalam keadaan sendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata.
Sementara itu, pada pengajian Jum’at (24/6), seluruh pegawai di KPU Kabupaten Banyumas mendapatkan siraman rohani dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas yaitu Ustad Ahmad Kahar Muzaki. Bertemakan “Obat Penyakit Hati”, disampaikan beberapa tanda rusaknya hati, yaitu (1) Berbuat dosa dengan harapan tobatnya diterima Allah SWT, (2) Mengetahui ilmu tapi tidak diamalkan, (3) Ketika beramal tapi hati tidak iklas, (4) Mencari rezeki yang tidak halal dan berlebihan, (5) Tidak ridho dengan apa yang diberikan Allah, (6) Mengubur orang mati tetapi tidak bisa mengambil pelajaran dari kematian tersebut.
“Membaca Al-Qur’an, bersyukur dan ridho dengan berapapun rezeki yang diberikan Allah serta bertobat merupakan obat penyakit hati secara umum,” jawab Ahmad dalam sesi tanya jawab.
Dalam pengajian ini diingatkan pula agar para pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja dan peraturan lain yang telah ditentukan serta membayar zakat, sehingga rezeki yang diterima akan mendapat keberkahan dari Allah SWT. (sari/diyan)
Bagikan:
Telah dilihat 949 kali